Travel Highlight Legenda
Perahu Anak Durhaka yang Jadi Gunung Batu di Kalimantan
Gua Batu Hapu di Kabupaten Tapin, Kalimantan (Risan Bagja/ dTraveler)
Rantau - Legenda tentang anak durhaka
tak hanya bisa dilihat di batu Malin Kundang, Sumatera Barat. Di
Kalimantan Selatan ada Gua Batu Hapu, yang konon adalah kapal seorang
anak yang dikutuk jadi batu.
Gua Batu Hapu di Desa Batu Hapu,
Kabupaten Tapi, Kalimantan Selatan, punya panorama yang cantik. Traveler
bisa menyusuri desa menuju gua ini dengan jalan kaki, sambil menikmati
kehidupan desa dan nuansa alam pegunungan.
Mulut gua ini
benar-benar besar. Tak sedikit kelelawar keluar masuk gua ini. Saat
masuk ke bagian dalam, stalagit dan stalagmit mencuat dari atas dan
bawah. Makin banyak kelelawar yang bergelantungan di langit-langit gua.
Tapi,
traveler yang datang ke sini tak semata-mata karena keindahannya. Gua
Batu Hapu terkenal oleh legenda tentang seorang anak durhaka yang
dikutuk ibunya, seperti dilansir dari dongeng.org, Kamis (7/11/2013).
Alkisah,
zaman dahulu kala hidup seorang janda miskin bersama putranya. Janda
itu bernama Nini Kudampai, sedangkan anaknya bernama Angui. Ketampanan
Angui memikat hati seorang saudagar bernama Keling. Atas izin ibunya,
Angui pun 'dipelihara' oleh Keling di pulau seberang.
Terlena
harta Keling, Angui malah menjadi boros dan serakah. Keling pun tak mau
memeliharanya lagi. Tapi Angui kemudian bekerja keras hingga punya harta
berlimpah, dan ingin berlayar ke kampung halaman untuk bertemu ibunya.
Tetapi
sampai di kampung halamannya, Angui tidak mengakui ibunya yang gembel.
Sebelum kata-kata meluncur dari mulut ibunya, topan pun datang dan
menghempas kapalnya. Kapal dan segenap isinya konon terdampar di antara
Tambarangan dan Lawahan. Kapal dan seisinya ini sekarang menjadi Gua
Batu Hapu.
Traveler bisa menyambangi gua ini dari Kota Rantau (43
Km) atau Kota Banjarmasin (154 Km). Dari Banjarmasin, waktu tempuhnya
sekitar 3 jam sampai ke Kabupaten Tapin dengan melewati Kota Intan
Martapura. Traveler juga bisa bermalam di rumah penduduk setempat, dan
menikmati masakan rumahan mereka.